Sungailiat (23/06/19) bangka.go.id - Sebanyak 26 calon jema'ah Haji dari Desa Kimak, Kecamatan Merawang mengikuti salah satu tradisi di kalangan umat Muslim, 'Walimatussyafar' Haji yang memiliki arti Walimah berarti “pesta” dan Syafar artinya “perjalanan”. Jadi Walimatusyafar dimaksudkan sebagai pesta yang diadakan untuk melepas calon jamaah Haji atau Umrah pergi ke tanah suci dengan tujuan mendatangkan barokah.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangka, Drs. H. Syaiful Zohri, dalam sambutannya pada acara Walimatussyafar, Minggu (23/06/19) di Masjid Fathurahman Desa Kimak, Kecamatan Merawang. Menurutnya Walimatussyafar diadakan sekaligus memberi bekal edukasi kepada calon jema'ah Haji.
"Kegiatan ini berasal dari kata Walimah yang berarti jamuan makan dan Syafar yakni perjalanan. Diharapkan nanti perjalanan saudara-saudari kita ke Tanah Suci mendapat barokah dari Allah,"imbuh Zohri.
Diungkapkan Zohri, pada tanggal 12 Juli 2019 mendatang para jema'ah Haji dari Bangka Belitung akan segera berangkat menunaikan ibadah Haji. Zohri mengatakan, perlu dilakukan pemberian edukasi kepada para calon jema'ah Haji sebagai bekal para jema'ah di Tanah Suci kelak.
"Kita tentu berharap mereka dapat memahami materi-materi apa yang tadi sudah kami sampaikan. Semoga pergi maupun pulangnya selamat dan menjadi Haji yang Mabrur," Kata Zohri.
Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dr. H. Erzaldi Rosman Johan, S.E., M.M., mengatakan, pelaksanaan ibadah Haji harus dilakukan dengan penuh kesungguhan dan ikhlas karena Allah. Erzaldi menambahkan, pelaksanaan yang bukan karena niat tulus dapat membuat ibadah menjadi sia-sia. Dirinya menegaskan, jangan ada perbedaan strata sosial dalam pelaksanannya.
"Tunaikan ibadah haji dengan sungguh-sungguh agar ibadah yang dilakukan tidak sia-sia. Tidak ada perbedaan kasta dalam menunaikan ibadah Haji, jangan nodai kesucian ibadah dengan perasaan iri dengki apalagi penyakit hati,"tuturnya. (Pemkab Bangka)