Bakam - Dengan semakin banyaknya minat masyarakat untuk budidaya sawit di Kabupaten Bangka, menyebabkan kebutuhan daya tampung produksi sawit semakin tinggi. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupateb (Pemkab) memberikan kesempatan kepada investor PT. Mutiara Agro Sejahtera (MAS) untuk membangun pabrik pengolahan sawit di desa Kapuk Kecamatan Bakam
Bupati Bangka, Mulkan SH MH berkesempatan untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan sawit. Dibangunnya pabrik tersebut bertujuan untuk menampung produksi buah sawit yang dihasilkan masyarakat. Sehingga kedepannya tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan dalam hal penjualan buah sawit.
"Nanti saat pabrik mulai beroperasi dan membeli TBS dari masyarakat, maka harganya akan mengikuti harga pasar dan tidak ada lagi harga yang di bawah seribu. Selain itu juga, penerimaan para pekerjanya juga mengutamakan masyarakat desa sekitar seperti para satpan dan petugas lainnya," tutur Bupati Bangka, Mulkan saat melakukan prosesi peletakan batu pertama.
Ditambahkannya, saat ini Kabupaten Bangka baru memiliki enam buah pabrik sawit yang beroperasi. Dan dengan jumlah tersebut, dirinya mengungkapkan belum mampu menampung dari seluruh produksi TBS dari masyarakat. Hal tersebut terbukti saat bulan tertentu masih adanya buah yang terbuang akibat gagal produksi.
Hal tersebutlah yang mendasari Rudianto Tjen selaku owner pabrik sawit PT. Mutiara Agro Sejahtera membangun pabriknya di Kabupaten Bangka. Kedepannya dirinya juga mengharapkan agar harga sawit bisa stabil dan memberikan keuntungan bagi masyarakat.
"Pabrik ini kita bangun dengan konsep dari kita oleh kita dan untuk kita. Sehingga, perlu adanya dukungan dari masyarakat untuk menjaga keberlangusngan produksi pabrik sawit ini. Mudah mudahan dengan adanya pabrik ini mampu memebrikan kontribusi yang positif bagi masyarakat," tutur Rudianto Tjen.
Pabrik yang akan dibangun berlokasi di perbatasan Desa Kapuk dengan Desa Neknang Kecamatan Bakam merupakan pabrik ketujuh yang akan ada di Kabupaten Bangka. Nantinya, pabrik ditargetkan selesai di tahun 2021 mendatang dan akan beroperasi dengan kapasitas 30 ton/jam.
"Kita menargetkan pembangunan pabrik ini memakan waktu 15 bulan terhitung setelah peletakan batu pertama. Nantinya juga kita mambangun pabrik dengan kapasitas 30 ton/jam dan dapat ditingkatkan mencapai 45 ton/jam," ujar Manager Proyek Pembangunan, Mahyudin saat peletakan batu pertama pembangunan pabrik, Jum'at (6/12/2019).
Selain itu, keberadaan pabrik sawit di Kecamatan Bakam diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitaran desa kecamatan. Mulai dari penerimaan Tandan Buah Segar (TBS) dari masyarakat hingga membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat.