Dinas Perikanan Serius Tanggapi Penurunan Produksi Perikanan Laut

Sungailiat bangka.go.id - Penurunan produksi ikan laut di Kabupaten Bangka memang saat ini sedang terjadi. Penurunan tersebut di akibatkan oleh faktor alam yang kondisinya tidak mendukung untuk kegiatan tangkap ikan. Hal ini ditanggapi serius oleh Dinas Perikanan Kabupaten Bangka dengan berupaya untuk menjaga ketersediaan ikan di Wilayah Kabupaten Bangka.

Upaya yang dilakukan yaitu dengan terus gencar melaksanakan sosialisasi penangkapan ikan dengan metode yang tepat melalui penyuluh perikanan yang tersebar. Selain itu juga dilakukan pengembangan wilayah konservasi yang bertujuan untuk meningkatkan populasi ikan di suatu wilayah.

Salah satu wilayah konservasi di Kabupaten Bangka ada di daerah Tuing. Wilayah tersebut telah lama dikembangkan dan dijaga sehingga terbukti hasil launya yang lumayan meningkat.

"Berbagai upaya telah kami lakukan, tetapi tentunya membutuhkan proses dan waktu untuk mengembalikan populasi ikan dan hasil tangkap nelayan di wilayah Bangka," ujar Kabid Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Bangka, Ibnu Taufik Hidayat atas izin kepala Dinas Perikanan, Sapran saat diwawancarai bangka.go.id pada Kamis (25/7/2019)

Selain dengan upaya konservasi, pengawasan perairan juga diharapkan lebih gencar dilaksanakan. Melalui Ditjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) diharapkan mampu menekan pencurian ikan seraca ilegal yang tentunya salah satu penyebab penurunan populasi ikan di wilayah Bangka.

Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani di Kabupaten Bangka sebenarnya tidak harus selalu bergantung dengan produksi hasil laut. Melalui ikan air tawar juga bisa memenuhi kebutuhan konsumsi akan ikan di masyarakat.

"Protein yang terkandung di ikan air tawar sebenarnya tidak jauh berbeda dengan air laut, bahkan pada ikan-ikan tertentu lebih tinggi kandungan proteinnya. Tinggal bagaimana kita merubah kebiasaan masyarakat Bangka untuk beralih mengkonsumsi ikan air tawar," ungkap Ibnu.

Untuk produksi ikan air tawar sendiri terus meningkat tiap tahunnya. Pembukaan tambak ikan dan udang lebih giat dilakukan di berbagai daerah. Sehingga diyakini akan mampu memenuhi kebutuhan protein untuk masyarakat Bangka.

Terkait rencana perda zonasi yang sedang dibahas di DPRD Provinsi, Ibnu mengungkapkan upaya tersebut sangat mendukung bagi seluruh pihak. Mulai dari pihak pertambangan, perikanan, dan pariwisata dapat memperoleh keuntungan masing-masing tanpa merugikan pihak lain.

"Jika nantinya perda telah ditetapkan, maka akan memisahkan wilayah penambangan dengan perikanan. Sehingga nelayan tidak akan terganggu akan proses penambangan yang telah dibagi sesuai wilayah masing-masing," pungkas Ibnu.

Sumber: 
Dinkominfotik
Penulis: 
A Mangatas
Fotografer: 
A Mangatas
Editor: 
Derika/M. Khadafi
Tags: 
Berita Daerah