Sungailiat - Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka melakukan pemantauan di sejumlah tempat pemotongan hewan kurban, Sabtu (1/8/2020). Pemantauan tersebut dilaksanakan guna memantau kesehatan dan kelayakan daging hewan qurban untuk dikonsumsi.
Pemantauan tersebut dilaksanakan guna memberikan rasa aman kepada masyarakat saat mengkonsumsi daging kurban yang dibagikan. Sedangkan yang menjadi pusat pemantauan adalah bagian isi dalam perut hewan yang mencakup hati, paru, limpa dan lain sebagainya.
Kepada Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Elius Gani menyampaikan selama menjelan lebaran idul adha ini dirinya telah mengerahkan tim untuk melakukan pemantauan di sejumlah tempat pemotongan dan penjualan hewan qurban. Selain itu dinasnya juga mengeluarkan tanda kalung bagi hewan yang dikategorikan sehat.
"Kami telah melakukan pemantauan jauh sebelum hari raya. Berberapa tempat penjualan dan peternakan kami kunjungi guna melihat kesehatan dari hewan qurban yang akan dijual. Dan bagi hewan qurban yang sehat akan kami beri tanda kalung," ujar Elius.
Selain itu, pada saat hari pemotongan hewan kurban tim kesehatan juga diterjunkan guna melakukan pengecekan di sejumlah titik pemotongan. Pengecekan tersebut guna memastikan daging tersebut memang benar-benar layak konsumsi.
Salah satu dokter hewan yang melakukan pemeriksaan, Syaprianti Evi menyampaikan timnya menemukan beberapa hewan kurban mengandung cacing hati. Hal tersebutlah yang menjadi kewaspadaan masyarakat mengkonsumsi daging sapi terutama pada bagian hati.
"Apabila ditemukan cacing hati maka langsung singkirkan dan buang hatinya. Sedangkan organ lainnya seperti daging masih baik dimakan. Karena yang kita takutkan apabila tidak dimasak hingga mati maka berpotensi masuk kedalam organ kita," ungkap Syapriati.
Disampaikannya juga, sapi yang terserang cacing hati tersebut disebabkan oleh faktor makanan. Yang mana makanan sapi tersebut mengandung telur cacing yang akhirnya tertelan sapi dan menetas di dalam organ tubuh sapi.
Ditambahkannya juga pencegahan cacing tersebut sebenarnya dapat dilaksanakan apabila beberapa hari sebelum pemotongan diberikan obat. Tetapi yang menjadi kendala yaitu sampir sebagian besar sapi di Bangka berasal dari luar dan datanya menjelang hari raya idul adha.