Sungailiat - Dalam rangka peringatan hari ulang tahun Palang Merah Indonesia (PMI) yang ke 75 tahun, PMI Kabupaten Bangka memberikan penghargaan bagi 120 orang pendonor aktiv serta pemotongan tumpeng di Halaman PMI Bangka, Senin (21/9/2020).
Penghargaan yang diberikan merupakan salah satu bentuk ucapan terimakasih dari PMI serta Pemerintah Kabupaten Bangka kepada para pendonor yang telah menyumbangkan darahnya. Mengingat kebutuhan darah di Kabupaten Bangka sendiri terus meningkat sehingga perlu adanya upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Ketua PMI Bangka, Yusmiati Mulkan menyampaikan apresiasi kepada seluruh relawan. Sehingga melalui rangkaian peringatan HUT PMI yang ke 75 ini menurutnya merupakan momen yang tepat untuk memberikan penghargaan kepada para pendonor.
"Meskipun apa yang kami berikan kali ini tidak sebanding dengan apa yang telah dilakukan bapak ibu, tetapi kami mengharapkan motivasi serta semangat untuk terus peduli sesama dengan menyumbangkan darahnya bagi yang membutuhkan," tutur Yusmiati.
Dirinya juga mengajak seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah yang ada di Lingkungan Pemkab Bangka untuk berpartisipasi dalam kegiatan donor darah, baik itu dilaksanakan secara masal ataupun individu dengan mendatangi kantor PMI.
Sementara itu, Bupati Bangka Mulkan SH MH menyampaikan kebutuhan darah di Kabupaten Bangka yang terus meningkat merupakan suatu tantangan untuk dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat. Sehingga dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli dalam mendonorkan darahnya.
"Saat ini kita juga telah memiliki aplikasi 'Ransel SI DORA' yang menberikan informasi ketersediaan darah di Kabupaten Bangka. Hal tersebut merupakan upaya dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," ungkap Mulkan.
Ketua pelaksana kegiatan, dr. Ega menyampaikan dari 120 data penerima penghargaan merupakan perwakilan dari empat golongan darah. Diantaranya yaitu 44 orang bergolongan darah A, 22 orang golongan darah B, 14 orang golongan darah AB, dan 41 orang golongan darah O.
"Secara perbandingan golongan AB memang lebih sedikit karena termasuk darah yang cukup langka. Sehingga pembagiannya dengan membandingkan jumlah pendonor yang tercatat di PMI Bangka," ungkap Ega.