SUNGAILIAT - Berbuka puasa bersama sejumlah elemen masyarakat Kabupaten Bangka, seperti dengan perwakilan pengurus masjid se-Kabupaten Bangka, anak yatim piatu, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Kegiatan digelar di kediaman dinas Bupati Bangka, Jumat (29/4/2022). Buka puasa bersama ini juga diisi dengan pemberian bantuan paket lebaran dan santunan untuk anak yatim piatu serta ceramah agama oleh Dr Suparta. Dalam sambutannya, Bupati Bangka menyampaikan, kegiatan ini sendiri dilaksanakan demi mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan serta ukhuwah Islamiah di antara pemerintah daerah (Pemda) dengan masyarakat. 
"Alhamdulillah masih diberikan kesehatan dan kekuatan dan keimanan dalam menjalankan ibadah puasa sampai hari ini. Di hari ini, telah memasuki puasa ke 27 atau fase ketiga akhir Ramadhan, yakni Sahru Itkun Minannaar atau pembebasan dari api neraka," jelasnya. Menurutnya, dihari-hari terakhir puasa ini, semakin berat godaan dalam menjalankannya (puasa). Untuk itu, Mulkan menginginkan agar semua pribadi yang menjalankan puasa agar dapat mengendalikan diri dan bersabar di akhir-akhir Ramadan ini. "Apalagi dalam rumah tangga, istri kita sudah pusing dan menanyakan mana daun kelapa untuk buat ketupat dan persiapan lainnya. Kita harus sabar," ucap bupati. Bupati juga menuturkan tentang seperti apa jalannya berpuasa di Masjidil Haram Mekkah dan Masjid Nabawi Madinah di mana masyarakat di sana berlomba-lomba bersedekah untuk menyiapkan makanan berbuka puasa. Bahkan, banyak warga Makkah yang berlomba mencari orang yang mau berbuka puasa di lapaknya. 
"Para ASN kita sudah mendapatkan THR dan TPP, disisihkan juga untuk bersedekah dan berbagi," ujarnya. Dirinya pun meyakini, para ASN dan elemen masyarakat di daerah, sangat toleran dan saling berbagi. Dicontohkannya, seperti halnya kiat para ASN bersama-sama, bahu membahu menanggulangi wabah pandemi Covid-19. "Begitu banyak masyarakat, pengusaha dan lainnya membantu, ikut menyumbang sembako dan alat APD, sarana prasarana kesehatan membantu pemerintah," sebutnya. Diakhir sambutannya, orang nomor satu di Kabupaten Bangka ini juga menghaturkan permintaan maafnya kepada masyarakat Kabupaten Bangka, karena begitu banyak aspirasi yang belum terakomodir, selama ia menjabat, hingga saat ini. "Kita harus saling memaafkan, karena umur tidak ada yang tahu, kapan kita dipanggil Allah SWT. Seperti tadi (subuh) salah satu tokoh agama kita, Saharun dipanggil Allah SWT, saat menjadi imam Salat Subuh dalam keadaan sehat walafiat, mari kita doakan bersama semoga beliau husnul khotimah, aamiin," pungkas bupati.