Mendo Barat, bangka.go.id - Dalam hal upaya penghentasan angka stunting dan membangun pondasi kesehatan jangka panjang di Kabupaten Bangka, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka membentuk pos pencegahan stunting seribu hari pertama kehidupan (Pos Penting Sehat Mapan) pertama di Desa Mendo Kecamatan Mendo Barat, Jum'at (25/10/2019).
Pos Penting Sehat Mapan sangat penting dalam hal kesehatan masyarakat terutama bagi ibu hamil dan anak-anak. Karena masa 1000 hari pertama kehidupan yang dimulai saat janin hingga anak berumur dua tahun merupakan momen yang sangat tepat untuk membangun pondasi kesehatan jangka panjang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Then Suyanti mengungkapkan dibentuknya pos di Desa Mendo dikarenakan Desa Mendo Kecamatan Mendo Barat sebagai salah satu desa yang masih tinggi prevalensi stunting pada tahun 2019 yaitu sebesar 25 persen.
"Pos ini nantinya sebagai wadah meksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pemahaman tentang pentingnya perubahan perilaku dalam pemenuhan asupan gizi dan praktik Pemberian Makanan bagi Bayi dan Anak," ujar Then.
Ditambahkan juga oleh Kasi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Desi mengungkapkan masyarakat perlu diberi pemahaman tentang asupan gizi pada ibu hamil dan anak balita. Pemahama tersebut dapat berupa edukasi gizi seimbang "isi piringku", perilaku hidup bersih dan sehat serta praktek pemberian makanan bagi anak dengan menu gizi seimbang dengan memanfaatkan pangan lokal dari desa setempat.
Bupati Bangka yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Surtam mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Bangka menyambut baik inovasi pembentukan pos penting sehat mapan. Kesehatan merupakan modal dasar dan investasi suatu bangsa, gizi berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Diharapkan pos pencegahan stunting 1000 HPK dapat dibentuk disemua desa terutama 14 desa lokus stunting yang ada di Kab.Bangka dengan praktik pemberian makanan bayi dan anak dengan sasaran kelompok 1000 HPK yaitu pada ibu hamil, ibu yang mempunyai baduta (bayi dua tahun) dalam rangka pencegahan stunting," Pungkas Surtam.