Sungailiat, bangka.go.id - Pantun yang merupakan karya sastra melayu asli telah mengakar lama di masyarakat. Tidak adanya pengaruh budaya asing, karena pantun murni merupakan budaya asli Indonesia yang harus dilestarikan serta dijaga eksistensinya.
Sejumlah upaya terus dilakukan untuk menjaga eksistensi seni berpantun. Salah satunya dengan pagelaran lomba pantun yang diselenggarakan di Kabupaten Bangka.
Lomba yang digelar oleh Kepolisian Resort (Polres) Bangka ini mengajak generasi muda di garda terdepan dalam menjaga seluruh nilai yang terkandung dalam kearifan lokal Daerah.
Hal tersebut seperti dikatakan Wakil Bupati Bangka, Syahbudin SIP, dalam pidatonya pada pembukaan lomba pantun, Rabu (15/01/2020) di Gedung Wanita Sungailiat.
"Lomba pantun ini sebagai sarana edukasi mengajak komponen masyarakat untuk menanamkan pentingnya pelestarian budaya agar tidak tergerus kemajuan zaman," imbuh Syahbudin.
Ditambahkan Syahbudin, peserta lomba dapat menjadikan lomba tersebut sebagai momentum meningkatkan kreativitas.
"Para peserta tentu diajak untuk membangun nilai-nilai kreativitasnya masing-masing," pungkas Syahbudin.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Bangka AKBP Aris Sulityono, menuturkan tujuan dilaksanakan lomba pantun kali ini untuk menanamkan rasa kebersamaan sehingga terciptanya suasana tertib di masayarakat.
"Lomba yang digelar ini sebagai wadah untuk merajut kebersamaan di NKRI ini, selain itu juga untuk menciptakan ketertiban di masyarakat," kata Aris.
Untuk itu Aris mengajak masyarakat dapat melestarikan budaya berpantun sebagai identitas bangsa Melayu di Kabupaten Bangka.
"Semoga dengan kegiatan yang digelar ini dapat memupuk unsur kebudayaan di masyarakat," pungkas Aris.
Lomba pantun yang diselenggarakan Polres Bangka ini diikuti sebanyak 52 peserta yang terkoordinir dari kategori perorangan SLTA sederajat, perorangan Instansi dan umum serta pantun beregu untuk kategori SLTA sederajat, Instansi dan umum.