Sungailiat - Angka kematian ibu dan bayi selama proses kelahiran di Kabupaten Bangka memang masih cukup rendah dibawah angka nasional. Tetapi hal tersebut tidak menutup upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka untuk terus berupaya menekan angka tersebut agar kedepan tidak ada lagi kasus kematian ibu dan anak.
Fungsi dan peran bidan dalam melakukan pendampingan serta pemahaman perlu terus ditingkatkan guna mewujudkan pencapaian tersebut. Melalui kegiatan pembahasan audit maternal perinatal pertolongan persalinan sesuai dengan standar pelayanan diyakini meningkatkan kemampuan para bidan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, dr. Then Suyanti menyampaikan dimasa sekarang kasus kematian ibu dan anak akibat persalinan seharusnya tidak akan terjadi lagi. Karena berbagai fasilitas telah tersedia dan memenuhi syarat guna memberikan pelayanan persalinan sesuai prosedur yang tepat.
"Untuk sementara kita fokuskan pelayanan persalinan ibu melahirkan minimal di fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu puskesmas. Seluruh puskesmas di Kabupaten Bangka juga telah mampu memberikan pelayanan tersebut," ungkap Then saat membuka pertemuan di Ballroom ST12 Sungailiat, Kamis (23/7/2020).
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Anggia Murni menjelaskan fungsi bidan desa ditekankan dalam pendampingan bagi ibu hamil mulai dari masa awal kehamilan hingga proses persalinan. Sehingga apabila diketahui memiliki resiko tinggi maka dapat langsung dirujuk ke Rumah Sakit.
"Untuk persalinan nanti akan didampingi ibu bidan ke puskesmas. Kalo memang terjadi darurat dan harus dirujuk ke rumah sakit maka ibu bidan juga dapat mendampingi hingga Rumah Sakit," ujar Anggia.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Suwardi menyampaikan kegiatan yang dilaksanakan selama satu hari tersebut diikuti para bidan dari perwakilan Rumah Sakit dan puskesmas di Kabupaten Bangka. Sedangkan berkenaan dengan materi diberikan narasumber dari spesialis obgyn dr. Suandi, spesialis anak dr. Eriantono dan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka.