Sungailiat - Tular Nalar Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Bangka Belitung berkolaborasi dengan PKK Kab. Bangka, kembali mengadakan kegiatan Akademi Digital Lansia (ADL) bagi 100 pre Lansia dan Lansia dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Se-Kabupaten Bangka, di Gedung Pertemuan Graha Maras Kantor Bupati Bangka, Sabtu kemarin (03/08).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Lansia dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis dalam mengelola informasi hoaks dan fakta menjelang Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) serentak tahun 2024 di media digital.
Pada acara Pembukaan Rita Susanti Asmawi Alie mewakili Ketua PKK Kab. Bangka selaku Ketua Pokja Dua PKK Kabupaten Bangka menyampaikan ucapan terimakasih atas kolaborasi yang dilakukan oleh relawan MAFINDO Bangka Belitung, dalam memberikan edukasi literasi media terhadap anggota PKK se-Kab. Bangka, dan nantinya mereka dapat menularkan langsung ke masyarakat khususnya kaum perempuan di Kab. Bangka tentang hal ini.
“Harapan saya kepada ibu-ibu lansia PKK di Kabupaten Bangka, untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius dan memhami materi dengan seksama sehingga saat kembali ke daerah dan desanya masing-masing dapat menjadi penggiat literasi digital di kalangan perempuan. Memahami bagaimana cara mengidentifikasi hoaks dalam menghadapi Pilkada dan penipuan di dunia digital,” katanya
Lansia memang masih menjadi target sasaran dari kegiatan Mafindo di Tahun 2024 ini, karena menurut Ketua Mafindo Babel, Suryani, dari data BPS tentang statistik penduduk lanjut usia tahun 2023, terlihat beberapa hal menarik yaitu lansia memiliki peran penting dalam rumah tangga.
Hal ini karena sepertiga (33.16%) rumah tangga di Indonesia memiliki lansia sebagai anggota, dengan lebih dari setengahnya bahkan menjadi kepala rumah tangga (55, 32%). Ini menunjukkan lansia masih memiliki peran yang signifikan, baik sebagai anggota maupun pengambil keputusan dalam rumah tangga.
“Dan dengan adanya Akademi digital lansia ini kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dengan literasi digital yang baik ini, dapat membuka akses lansia pada berbagai sumber informasi, hiburan dan aktivitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, seperti belajar keterampilan baru, mengakses buku/film atau berpartisipasi tentang minat tertentu, juga dapat mencegah isolasi sosial dapat terhubungan dengan keluarga dan teman dengan segera, tapi dengan cara yang aman dan privasi yang terjamin,” jelasnya
Seiring dengan itu, Suryani juga mengharapkan pelatihan ini dapat membuka wacana dan dunia baru bagi Lansia di Kab. Bangka dalam menjelajahi dunia digital dan juga bijak menggunakan media sosial dalam menghadapi penipuan digital, serta mampu mencari informasi dalam memutuskan siapa yang akan mereka pilih nanti sebagai pemimpin daerah 5 tahun ke depan secara objektif.
Teknis kegiatan diisi dengan diskusi dan praktik bagaimana mengenali hoaks dengan tehnik WAKUNCAR (Waspadai, Kunjungi dan Cari) dan bagaimana informasi tersebut dimanipulasi dengan penginderaan hoaks.
Mereka juga di latih mengakses penggunaan akun whatapps Kalimasada milik Mafindo dimana peserta dapat mengetikkan sejumlah kata kunci mengenai informasi yang mereka dapat dari media sosial untuk selanjutnya akun Kalimasada milik Mafindo akan memberikan informasi relevan dan benar mengenai informasi yang diketikkan tadi.
Pelatihan yang berlangsung dalam kelompok-kelompok berjumlah 10 langsia yang di damping fasilitator itu juga diisi dengan praktik mengecek apakah telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap dalam PIlkada nanti dengan mengetikkan secara langsung Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada laman dptonline.kpu.go.id. Dan juga mengajak mereka melakukan akses ke website resmi kpu, Bawaslu dan Dewan Kehormatan Pemilu jika ingin mencari informasi resmi Pilkada nanti dan memainkan beberapa game pengenalan hoaks. Kemudian di akhiri dengan senam lansia bersama-sama.
Tentang Tular Nalar
Tular Nalar, program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana, telah muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis.
Dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Tular Nalar, silakan kunjungi kami di https://tularnalar.id/tentang-kami/
atau terhubung dengan kami di platform media sosial melalui https:linkin.bio/tularnalar.
Tentang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO)
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. MAFINDO memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dan mencakup berbagai bidang, termasuk namun tidak terbatas pada pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput.