Sungailiat – Wakil Bupati Bangka Syahbudin, SIP secara resmi membuka Pelatihan Digital Entrepreneurship Digital (DEA) di Hotel Novilla, Sungailiat, Kamis (1/7/21). Pelatihan DEA ini adalah program nasional dari Kementerian Kominfo RI melalui Balai Pengebangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian untuk meningkatkan kemampuan UMKM khusus secara digital.
Wakil Bupati dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk mengembangkan perekonomian di masa pandemi, pemerintah harus mendorong pelaku usaha untuk lebih kreatif, inovatif dan produktif, serta kemampuan memanfaatan teknologi informasi.
Untuk itu menurutnya Pelatihan Digital Entrepreneurship Digital ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan skill kemampuan Pelaku UMKM dalam berwirausaha secara digital dalam meningkatkan kemampuan menggunakan alat alat aplikasi digital dalam pengembangan usahanya.
“UMKM harus mengikuti perkembangan zaman terutama di era digital saat ini terutama dari segi pemasaran produk dan kemampuan bersaing. Kemajuan UMKM inilah yang nantinya berdampak positif bagi perekonomian daerah, “ jelasnya.
Sementara itu Kepala Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Kemenkominfo, Parulian Sitompul mengatakan Program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) Digital Talent Scholarship 2021 merupakan program yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika yang bertujuan untuk mencetak Digital Entrepreneur (Digipreneur) baru dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang unggul untuk menghadapi era revolusi industri.
“Program Pelatihan kepada seluruh masyarakat Indonesia, bagaimana supaya pelaku UMKM di Kabupaten Bangka khususnya itu bisa masuk pasar , paling tidak pasar nasional,” jelasnya.
Pelatihan ini akan diikuti sebanyak 60 orang peserta. Selama dua hari mulai 1 sampai 2 Juli 2021. Sebatunya menurut Parulian, masyarakat cukup antusias mengikuti pelatihan ini. Sebanyak 190 orang telah mendaftar.
“Berdasarkan catatan yang masuk, untuk pelatihan ini yang telah mendaftar sebanyak 190 orang, Cuma berdasarkan kemampuan anggaran keuangan kita, yang kita bisa latih sebanyak 60 orang. Itupun karena juga keterbatasan ruang gerak kita karena kondisi pandemi covid 19,” pungkasnya.