Sungailiat - Dalam bentuk antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak virus corona di Kabupaten Bangka, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka melaksanakan sosilisasi terkait virus corona tersebut, Rabu (5/2/2020). Sosialisasi tersebut diberikan secara langsung kepada tenaga medis yang terdiri dari dokter dari puskesmas dan rumah sakit, petugas promkes puskesmas, pengelola program ISPA dan surveilans dinkes.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bangka, Nora menyampaikan sebanyak 50 orang peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut. Dengan diberikannya pemahaman terkait infomasi mengenai virus corona tersebut diharapkan dapat menjadi agen penyebaran informasi kepada masyarakat.
"Tujuannya dalam rangka memberikan informasi yang kuat terkait novel corona virus melalui UPT Dinkes, sehingga masyarakat tidak panik berlebihan. Serta mampu memberikan informasi yang cukup bagi masyatakat," ungkap Nora.
Disamping itu, virus yang baru mencuat sejak tahun 2019 ini belum ditemukan pengobatannya secara spesifik. Selama ini penanganan dampak penyakit virus novel corona dilakukan dengan sistem simtomatik dan suportif, sehingga belum ditemukan terkait obat atau vaksinnya.
Dokter Spesialis Paru, Melfia Navratilova menyampaikan penularan virus novel corona dari manusia ke manusia dapat melalui cairan dari saluran pernafasan atas. Atau dapat juga tertular melalui konsumsi daging hewa liar terutama kelalawar dan ular.
Untuk mengantisipasinya, dirinya menyampaikan dapat dilakukan dengan menghindari tempat yang telah ditemukan kejadian, meningkatkan imunitas tubuh dan jika sedang sakit gunakanlah masker atau pelindung agar tidak menularkan kepada orang lain.
Saat ini kasus di Indonesia khususnya Kabupaten Bangka belum ditemukan. Tetapi perlu terus kewaspadaan dan apabila terjadi indikasi dapat dirujuk ke Rumah Sakit Depati Umum Daerah Ir. Soekarno atau Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah.
"Kita harus tetap waspada dan mengantisipasi terjadinya virus novel corona meskipun untuk di Indonesia belum ditemukan kasus penyakit tersebut," ungkap Dokter yang juga bertugas di RSUD Depati Bahrin dan RS Media Stania tersebut.