Sungailiat, bangka.go.id - Kegiatan pelatihan dibidang pariwisata dan otomotif kembali dilaksanakan Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Bangka Belitung di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Bangka. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan daya saing lulusan SMK.
"Kerjasama ini merupakan salah satu bentuk stimulan kami untuk melaksanakan pelatihan rutin di Kabupaten Bangka. Kedepannya kami targetkan setidaknya 1000 peserta pelatihan tiap tahun, tinggal bagaimana anggaran biaya dari kabupaten," ujar Kepala SKB, Rian Dinata saat ditemui tim bangka.go.id di ruang kerjanya, Jum'at (2/8/2019).
Kegiatan yang merupakan hasil kerja sama antara BLK Provinsi dan SKB Bangka menerima 80 orang sebangai peserta pelatihan. Rencana kegiatan pelatihan dilaksanakan September mendatang dan berlangsung selama 24 hari.
"Pendaftaran telah kita buka sejak tanggal 15 Juli kemarin dan gratis tanpa dipungut biaya. Untuk peserta nantinya masing-masing bidang berisi 16 orang dan terdiri dari 5 kelas," tutur Rian.
Pelatihan tentang pariwisata terdiri dari 3 bidang, yaitu tata boga, house keeping, dan waiters. Sedangkan untuk otomotif terdiri dari bidang motor dan mobil. Selain mendapatkan pelatihan keterampilan, peserta juga akan mendapatkan sertifikat dan uang transport selama mengikuti kegiatan pelatihan.
Hingga saat ini, pelatihan diberikan kepada peserta dari lulusan SMK. Hal tersebut dikarenakan sistem pelaksanaan pelatihan harus sesuai dengan juknis yang telah ditetapkan.
Rian juga menambahkan "Lulusan SMK sederajat di Kabupaten Bangka dapat mencapai 1000 siswa per tahun. Dan yang menganggur banyaknya dari lulusan SMK. Sehinga tujuan kami ingin memberikan keterampilan bagi mereka dan mengurangi pengangguran,"
Sementara itu beberapa porgram kegiatan SKB telah rutin dilaksanakan hampir setiap tahun. Seperti pendidikan kesetaraan dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berlokasi di belakang kantor SKB. Sedangkan untuk kegiatan kursus pelatihan kedepannya diupayakan lebih sering diadakan.
"Program kursus pelatihan sangatlah berdampak penting, karena dapat mempersiapkan tenaga kerja dengan pemahaman praktek dalam waktu yang singkat," tutur Rian
Rian juga menambahkan, kedepannya diharapkan peserta pelatihan dapat berasal dari SMA tanpa harus berstatus lulusan SMK. Bahkan dapat juga dimanfaatkan bagi yang menggunakan ijazah paket A.