SUNGAILIAT - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bangka, Selasa (5/7/2022), menggelar kegiatan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2022, di Ballroom Hotel Novilla, Sungailiat.
Wakil Bupati (Wabup) Bangka, Syahbudin dalam sambutannya mengatakan, permasalahan narkoba bukan hanya menjadi masalah nasional, namun merupakan permasalahan internasional.
"Hal ini sendiri dapat merusak dan mengancam kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara, serta dapat melemahkan ketahanan pangan nasional dan jalannya pembangunan nasional," jelasnya.
Menurutnya, dampak bahaya dan korban Narkotika dari tahun ke tahun semakin meningkat, bahkan sudah sangat meresahkan masyarakat dan perkembangan
generasi muda serta memerlukan
penanganan yang terpadu.
Untuk itu pemerintah Indonesia telah bertekat bulat, penyalahgunaan dan peredaran Narkoba merupakan bahaya yang harus ditangani secara dini, dengan
melibatkan seluruh potensi.
"Segala upaya yang kita lakukan itu adalah demi mewujudkan Kabupaten bangka bersih narkoba.
BNN Kabupaten Bangka berhasil menggagalkan peredaran narkoba, dimana banyak terdapat program-program yang mengedepankan pendekatan humanis," katanya.
Sementara itu, Kepala BNNK Kabupaten Bangka,
Peni Januarti menuturkan, Hari Narkotika Internasiona kali ini mengusung tema Hani "Kerja Cepat, Kerja Hebat Berantas Narkoba di Indonesia", sebagai akselerasi
upaya P4GN yang telah dilakukan BNN RI bersama stakeholders dan seluruh elemen masyarakat.
"Terkhusus di Kabupaten Bangka ini yang sudah kami lakukan dengan banyak stake holder mulai dari lingkungan pendidikan, pemerintahan, swasta, hingga
Masyarakat," ucapnya.
Menurutnya, dengan tagline Speed Up Never Let Up, BNN RI secara massif menggelorakan War On Drugs yang dikemas ke dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, meningkatkan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan
Narkotika serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam P4GN.
Hal ini sendiri guna mewujudkan Indonesia Bersinar (bersih narkoba). Tahun 2022 sebagai tahun percepatan P4GN.
BNN terus menggencarkan 4 strategi perang dalam melawan narkoba, yaitu Soft Power Approach, Hard Power Approach, Smart Power Approach, dan Cooperation.
"lStrategi Soft Power Approach yang dilakukan BNN yaitu membentuk desa bersinar yang didalamnya dilakukan intervensi program pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi," sebut Peni.
"BNN kabupaten Bangka tahun 2019 telah mengintervensi 2 Desa Bersinar yaitu Desa Jada Bahrin dan Desa Bukit layang. Kemudian pada tahun 2021 mengintervensi 2 desa yaitu Desa Jurung dan Desa Balunijuk. Untuk tahun 2022 ini BNNK Bangka mengintervensi 1 kelurahan dan 2 desa, Kelurahan Sungailiat, Desa Kace Timur, dan Desa Pemali," sambungnya.
BNN RI, mengemas segala kegiatan pencegahan narkotika dengan sebaik mungkin, agar dapat diterima di tengah masyarakat. Terbukti, di dalam kegiatan juga diberikan apresiasi berupa penghargaan kepada sejumlah pihak yang mendukung kegiatan P4GN. Satu diantara penghargaan tersebut juga diberikan kepada Kepala Dinkominfotik Kabupaten Bangka, Boy Yandra. (Rma)